Keluaran 8:27
8:27 Kami harus pergi ke padang gurun tiga hari perjalanan
jauhnya untuk mempersembahkan korban
kepada TUHAN, Allah kami, seperti yang difirmankan-Nya kepada kami."
Keluaran 14:3
14:3 Maka Firaun akan berkata tentang orang Israel: Mereka telah sesat di negeri ini, padang gurun telah mengurung mereka.
Keluaran 16:2
16:2 Di padang gurun itu bersungut-sungutlah
segenap jemaah Israel kepada Musa
1 dan Harun;
Keluaran 19:1
TUHAN menampakkan diri di gunung Sinai
19:1 Pada bulan ketiga setelah orang Israel keluar dari tanah Mesir,
mereka tiba di padang gurun Sinai
2 pada hari itu juga.
1 Full Life: BERSUNGUT-SUNGUTLAH ... KEPADA MUSA.
Nas : Kel 16:2
Orang Israel bersungut-sungut kepada Musa dan Allah untuk kali
ketiga (bd. Kel 14:10-12; 15:24). Kendati semua yang telah dilakukan
Allah bagi mereka, mereka cepat sekali hilang kepercayaan akan kebaikan,
hikmat, dan kehendak-Nya untuk kehidupan mereka (juga lih. Kel 17:3;
Bil 14:2; 16:11,41). Paulus mengingatkan orang percaya PB agar jangan
mengikuti contoh Israel (1Kor 10:10). Pada saat muncul
persoalan-persoalan yang serius, daripada menuduh Allah telah mengabaikan
dan tidak setia, hendaknya kita menyerahkan diri kepada-Nya dan dengan
rendah hati mohon pertolongan dalam menyelesaikan persoalan tersebut, serta
percaya bahwa Dia akan bertindak bagi kita.
2 Full Life: PADANG GURUN SINAI.
Nas : Kel 19:1
Pasal Kel 19:1-25 mencatat penetapan perjanjian Allah dengan
bangsa Israel di Gunung Sinai. Perjanjian itu adalah perluasan dari
perjanjian dengan Abraham dan keturunannya
(lihat cat. --> Kej 15:6;
lihat cat. --> Kej 15:18;
lihat cat. --> Kej 17:7;
lihat cat. --> Kej 22:18).
[atau ref. Kej 15:6,18; 17:7; 22:18]
- 1) Perjanjian ini berlandaskan perdamaian Israel sebelumnya dengan
Allah dan persekutuan yang tak henti-hentinya dengan-Nya. Perjanjian ini
merumuskan syarat-syarat yang dengannya Israel akan tetap menjadi milik
Allah, terus tinggal di dalam berkat-Nya dan melaksanakan kehendak-Nya
bagi bangsa itu (lih. Kej 12:2-3; 26:4).
- 2) Allah bermaksud agar Israel menjadi bangsa yang unik, terpilih, dan
terpisah untuk Allah demi maksud ini. Umat itu harus menanggapi dengan
ketaatan dan rasa syukur kepada Allah serta berusaha memelihara
perintah-perintah yang ada dan dengan mempersembahkan korban-korban yang
ditentukan oleh perjanjian Allah. Sebagai akibat, mereka akan tetap
menjadi umat Allah yang khusus (bd. Am 3:2; 9:7) -- kerajaan
imam-imam yang kudus dan tidak bercacat
(lihat cat. --> Kel 19:6;
[atau ref. Kel 19:6]
lihat art. PERJANJIAN ALLAH DENGAN BANGSA ISRAEL).